Representasi Politik Tokoh Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama dalam Pemilihan Umum Legislatif di Kota Bandar Lampung Tahun 2019

https://doi.org/10.23960/jasp.v4i1.48

Authors

Keywords:

representasi, Muhammadiyah dan NU, legislatif

Abstract

The legislative election of Bandar Lampung cannot be separated from the involvement of community organizations. In this case, Muhammadiyah and Nahdatul Ulama (NU). This study aims to determine the political representation of the Leaderof Muhammadiyah and NU in the legislative elections in Bandar Lampung in 2019. This study uses descriptive qualitative methods. In this study, there are 3 theories used, namely (1) symbolic representation (cultural representation), this can be seen from the Leader of Muhammadiyah who have cultural similarities with Partai Amanat Nasional (PAN) and NU with Partai Kebangkitan Bangsa (PKB); (2) descriptive representation, which represents and is represented includes community and gender equality. in Muhammadiyah represented by Aisyiyah, while NU are represented by Fatayat NU and Muslimat NU; (3) substantive representation (fighting for the interests represented in the public sphere), PAN is fighting for regional regulations on the system of fostering small and medium businesses called syariah Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) which is managed by Muhammadiyah. Mean while, PKB legislative members helped raise NU in activities carried out by NU leaders / cadres in the public sphere such as Istighosah.

 

Pemilihan legislatif Kota Bandar Lampung tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan organisasi masyarakat. Dalam hal ini, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU). Penelitian ini bertujuan mengetahui representasipolitik tokoh Muhammadiyah dan NU dalam pemilihan legislatif di Kota Bandar Lampungtahun 2019.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, Ada 3 teori yang digunakan yaitu (1) symbolic representation (adanya keterwakilan kultur),hal ini dapat dilihat dari tokoh Muhammadiyah yang mempunyai persamaan kultur dengan partai amanat nasional (PAN) dan tokoh NU dengan partai kebangkitan bangsa (PKB); (2) descriptive representation (tingkat kemiripan),  yang mewakili dan yang diwakili meliputi kesamaan komunitas dan gender. di Muhammadiyah di wakili Aisyiyah, sedangkan NU di wakili Fatayat NU dan Muslimat NU; (3) substantive representation  (memperjuangkan kepentingan yang di representasikan dalam ranah publik), PAN memperjuangkan peraturan daerah tentang sistem pembinaan usaha kecil menengah yang bernama syariah Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) yang di kelola oleh Muhammadiyah. Sementara itu anggota legislatif PKB membantu membesarkan NU dalam kegiatan yang di laksanakan tokoh/kader NU di ranah publik seperti Istighosah.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2020-07-11

How to Cite

1.
Abror A. Representasi Politik Tokoh Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama dalam Pemilihan Umum Legislatif di Kota Bandar Lampung Tahun 2019. JASP [Internet]. 2020 Jul. 11 [cited 2025 Sep. 26];4(1):36-41. Available from: http://jasp.fisip.unila.ac.id/index.php/JASP/article/view/48