Upaya Food and Agriculture Organization (FAO) dalam Menangani Krisis Pangan di Nusa Tenggara Barat (NTB)
Keywords:
krisis pangan, FAO, Indonesia, NTBAbstract
Dalam perkembangan waktu, krisis pangan masih menjadi isu yang sering di bahas karena permasalahan krisis pangan merupakan isu yang menarik. Isu krisis pangan ini juga sudah termasuk kedalam isu global yang harus secepatnya dicarikan solusinya agar tidak terjadi secara terus-menerus. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang bisa menghasilkan pangan dalam jumlah yang banyak. Tetapi permasalahan krisis pangan masih sering terjadi di Indonesia karena antara kebutuhan pangan dengan produksinya tidak seimbang. Terkadang Indonesia masih sering mengimpor pangan dari negara lain dengan tujuan untuk memenuhi pangan di negara tersebut. Bisa dilihat dari isu krisis pangan yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana banyak terdapat penduduk miskin di provinsi tersebut. Karena permasalahan krisis pangan tersebut, banyak warga di NTB mengalami gizi buruk. Dengan adanya masalah krisis pangan yang terjadi di NTB, maka tidak heran lagi bahwa Indonesia meminta bantuan kepada Food and Agriculture Organization (FAO) untuk mengatasi krisis pangan di NTB. Indonesia bergabung dalam FAO yang merupakan organisasi internasional untuk mengatasi berbagai macam masalah yang berkaitan dengan krisis pangan atau ketahanan pangan.
Downloads
References
Badan Ketahanan Pangan NTB, & World Food Programme. (2015). Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan Nusa Tenggara Barat 2015. https://documents.wfp.org/stellent/groups/public/documents/ena/wfp285133.pdf
Berek, R. B. (2018). Peran Food and Agriculture Organization (Fao) Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Melalui Program Pertanian Konservasi. Global Political Studies Journal, 2(2), 161–176. https://doi.org/10.34010/gpsjournal.v2i2.2029
Enirawan, Hadi, S., Juanda, B., & Rustiadi, E. (2015). Analisis Kinerja Ketahanan Pangan Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Analysis of Food Security Performancein West Nusa Tenggara). Sosiohumaniora, 17(2), 119. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v17i2.7299
FAO. (2016). Innovative Rice Farming Systems. 2. https://www.fao.org/3/i5784b/i5784b.pdf
FAO. (2017a). Programmes and projects. Www.Fao.Org. https://www.fao.org/indonesia/programmes-and-projects/en/
FAO. (2017b). Reducing Disaster Risks caused by changing climate in Indonesia. Www.Fao.Org. https://www.fao.org/emergencies/fao-in-action/projects/detail/en/c/180500/
Mahanum. (2021). Tinjauan Kepustakaan. ALACRITY : Journal Of Education, 1(2), 1–12.
NTB, Bada Pusat Statistik. (2014). NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2014 Nusa Tenggara Barat in Figures 2014 (B. P. S. P. NTB (ed.)). Badan Pusat Statistik Provinsi NTB.
NTB, Badan Pusat Statistik. (2018). Indikator Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat 2018 ( badan P. S. N. T. Barat (ed.)). Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat.
Persetujuan Bersama, D. (n.d.). DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
Rudy, T. M. (2009). Administrasi & organisasi internasional. In A. Gunarsa (Ed.), PT Refika Aditama (Kedua). PT Refika Aditama.
Suriadi, A. (2019). Lokakarya Penutupan Proyek Kerjasama Kementerian Pertanian Dengan FAO di NTB dan NTT (OSRO/INS/301/USA). BPTP NTB. https://ntb.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/1457-lokakarya-penutupan-proyek-kerjasama-kementerian-pertanian-dengan-fao-di-ntb-dan-ntt-osroins301usa
Triwahyuni, D., & Putri, S. O. (2015). SEKURITISASI PANGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015. Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, 5. https://repository.unikom.ac.id/30707/1/dewi-triwahyuni-sylvia-octa-putri.pdf

